Affiliate Marketing · Oktober 31, 2024

Mengenal Apa Itu Pay Per Sale dalam Bisnis Affiliate dan Contohnya

Anda seorang content creator atau influencer? Atau mungkin Anda hanya ingin menambah penghasilan tambahan? Jika iya, maka Anda perlu tahu tentang Pay Per Sale (PPS). Model bisnis ini sedang naik daun dan banyak diminati oleh para marketer. Tapi, apa sebenarnya PPS itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa keuntungan bisnis afiliasi dengan model PPS? Temukan jawabannya di artikel ini!

Apa Itu Pay per Sale?

Banyak orang tertarik untuk memulai bisnis online, namun terkendala oleh modal yang terbatas. Tenang saja, ada cara untuk memulai bisnis tanpa modal besar, yaitu affiliate marketing. Bahasa mudahnya, affiliate itu sama dengan makelar. Dan, salah satu model bisnis afiliasi yang populer adalah Pay Per Sale (PPS). 

Pay per sale adalah, Anda sebagai affiliate, baru akan dibayar setelah si pembeli menyelesaikan pembayaran, dan si penjual menerima uang dari si pembeli.

Saya akan beri ilustrasi mudah.

Misalnya, Anda menjadi affiliate produk Madu Prima milik perushaan B. Dari perusahaan B ini, Anda diberi link website khusus; namanya link affiliasi. Jika ada orang membeli Madu Prima setelah mengklik link afiliasi tersebut, maka Anda akan mendapatkan komisi dari perusahaan B.

Nah, di dalam sistem Pay per Sale ini, komisi tersebut baru akan Anda terima, setelah perusahaan B telah menerima pembayaran dari pembeli. Jika si pembeli belum transfer uang, maka Anda belum mendapat komisi dari perusahaan B.

Ini berbeda dengan model bisnis pay per lead atau pay-per-click (ppc). Kita akan bahas lain waktu soal ini.

Keuntungan Model Bisnis Pay Per Sale

Model bisnis Pay Per Sale (PPS) menawarkan sejumlah keuntungan signifikan bagi perusahaan, terutama dalam hal pemasaran dan penjualan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa PPS begitu menarik:

1. Meminimalkan Risiko Kerugian Finansial

Di dalam metode ini, perusahaan hanya membayar komisi kepada para affiliate ketika ada penjualan yang terjadi. Ini berarti perusahaan hanya mengeluarkan biaya ketika ada pendapatan yang masuk. Pembayaran dilakukan hanya berdasarkan hasil. Kemudian, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memproduksi atau menyimpan barang dagangan sebelum produk terjual. Artinya, tidak perlu investasi awal yang besar.

2. Potensi Penghasilan yang Lebih Tinggi

Dengan melibatkan banyak afiliasi, perusahaan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Dan yang terpenting adalah, para affiliate marketer yang termotivasi akan bekerja keras untuk mempromosikan produk perusahaan, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah penjualan secara signifikan.

3. Memaksimalkan ROI (Balik modal)

Dengan model PPS, perusahaan hanya membayar untuk hasil yang nyata, yaitu penjualan. Ini membuat anggaran pemasaran menjadi lebih efisien. Kemudian, para affiliate yang memiliki minat dan keahlian dalam bidang tertentu biasanya memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi, artinya mereka lebih efektif dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan.

Keuntungan lainnya, perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan layanan yang berkualitas, karena tugas pemasaran telah didelegasikan kepada afiliasi. Selanjutnya, melalui platform afiliasi, perusahaan dapat memperoleh data dan insight yang berharga tentang perilaku konsumen dan tren pasar.

Contoh Pay Per Sale

Jadi, model bisnis PPS ini di dalam bisnis affiliate marketing, si affiliate marketer baru akan mendapatkan komisi, jika si pembeli sudah melakukan pembayaran kepada si penjual. Beberapa contoh bisnis yang menerapkan model PPS ini diantaranya Shopee Affiliate, Bukalapak, Amazon, Niagahoster, HostGator, dan masih banyak lagi perusahaan serupa.

Baca juga: 25+ Ide Bisnis Online TANPA Modal Untuk Pemula

Tips Sukses dalam Bisnis Affiliate

Bisnis affiliate marketing adalah bisnis yang sangat cocok buat Anda yang ingin menghasilkan income dari internet dengan modal kecil, bahkan nol. Untuk sukses di bisnis seperti ini, ada beberapa tips:

1. Traffic

Anda harus jago dalam mendatangkan traffic ke link affiliasi Anda. Strategi yang bisa Anda lakukan, Anda bisa bikin blog, website, atau social media seperti Facebook, Instagram, Youtube, Tiktok dll. Lalu, datangkan traffic secara organik ataupun iklan berbayar. Semakin banyak traffic yang mampu Anda datangkan, semakin besar peluang Anda make money dari sini.

2. Konversi

Setelah urusan traffic beres, orang sudah ramai datang ke bisnis Anda, maka tugas selanjutnya adalah mengubah traffic menjadi pembeli. Anda harus menguasai skill konversi. Dan, di sini, Anda harus paham dengan yang namanya content marketing serta customer journey. Jika dua hal ini tidak Anda kuasai, maka traffic yang datang tadi hanya akan menjadi pengunjung saja. Anda tidak akan bisa make money.

3. Konsisten

Ya. Anda hanya perlu konsisten melakukan step 1 dan 2 di atas. Jika mudah menyerah, maka Anda dipastikan akan gagal menjadi affiliate marketer. Jika konten sudah bagus, traffic sudah ramai, maka ada satu hal lagi yang perlu Anda ketahui, yakni the rule of seven. Orang baru akan membeli setelah mereka ditawari minimal 7 kali. Para digital marketer tahu betul dengan kaidah ini. 

Pay Per Sale

Artinya, Anda paling tidak, harus menawarkan sebanyak 7 kali ke orang yang sama, agar mereka mengambil keputusan membeli atau tidak. Nah, di sinilah dibutuhkan yang namanya konsistensi. Pantang menyerah. Gigih. Jika Anda mudah menyerah, sebelum melakukan penawaran minimal 7 kali, maka Anda akan sulit untuk berkembang dan betul-betul berhasil di dunia penjualan.

Nah, itu dia ulasan mengenai Pay per Sale dan beberapa keuntungan model bisnis ini bagi para affiliate marketer dan seller. Semoga mendapat insight baru.